Ketika rencana PPKM level 3 yang sebelumnya dijadwalkan berlangsung mulai 24 Desember hingga 2 Januari tiba-tiba dibatalkan, Banyuwangi bersama dengan daerah lainnya di Indonesia harus beradaptasi dengan perubahan tersebut. Pembatalan ini tidak hanya memengaruhi rencana libur masyarakat umum, tetapi juga sistem libur sekolah.
PLT Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno, menjelaskan bahwa dengan adanya pembatalan PPKM level 3, kalender pendidikan di daerah tersebut harus kembali disesuaikan dengan regulasi yang berlaku di masing-masing daerah. Surat edaran sebelumnya terkait libur sekolah tidak berlaku lagi.
Selain itu, libur dan pembagian rapot di Banyuwangi juga disesuaikan dengan kalender pendidikan Jawa Timur secara keseluruhan. Namun, ada pendekatan khusus yang diambil di Banyuwangi, yaitu konsep libur terstruktur. Dalam konsep ini, siswa tetap diberikan tugas-tugas belajar sehingga aktifitas belajar di rumah tetap berlangsung meskipun sedang libur.
Keputusan ini diambil untuk memastikan bahwa masa libur sekolah tidak diisi dengan kegiatan yang tidak produktif. Dengan adanya tugas-tugas belajar, diharapkan siswa tetap terlibat dalam proses pembelajaran dan tidak terjadi kesenjangan belajar selama masa libur.
Perubahan ini menunjukkan responsifnya pemerintah daerah terhadap perubahan situasi, serta komitmen mereka untuk tetap menjaga kualitas pendidikan di tengah-tengah perubahan yang terjadi. Dengan kerjasama antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat, diharapkan masa libur Natal dan Tahun Baru dapat dimanfaatkan secara efektif untuk meningkatkan pembelajaran siswa.
