Curiosity hewan

5 HEWAN LANGKA YANG TERANCAM PUNAH DI INDONESIA

Hewan langka adalah hewan yang jumlahnya sangat sedikit atau sangat jarang ditemukan. Suatu spesies hewan dikatakan langka jika populasinya menurun dengan cepat dan jumlahnya di seluruh dunia kurang dari 10.000 ekor.

Beberapa jenis hewan Indonesia yang terancam punah antara lain :

Burung Cenderawasih 

Burung Cenderawasih masuk dalam anggota famili Paradisaeidae dari ordo Passeriformes. Burung anggota keluarga ini dikenal karena bulu burung jantan pada banyak jenisnya, terutama bulu yang sangat memanjang dan rumit yang tumbuh dari paruh, sayap atau kepalanya. Ukuran burung Cenderawasih mulai dari Cenderawasih raja pada 50 gram dan 15 cm hingga Cenderawasih paruh-sabit Hitam pada 110 cm dan Cenderawasih manukod jambul-bergulung pada 430 gram. Cenderawasih biasanya ditemukan di Indonesia seperti di bagian Timur Papua, Papua Nugini, pulau-pulau selat Torres, dan Australia timur.

Masyarakat di Papua sering kali memakai bulu cenderawasih dalam pakaian dan adat mereka, dan beberapa abad yang lalu bulu cendrawasih banyak dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan topi wanita di Eropa. Perburuan untuk mendapat bulu dan perusakan habitat menyebabkan penurunan jumlah burung pada beberapa jenis ke tingkat terancam; perusakan habitat karena penebangan hutan sekarang merupakan ancaman utama.

Badak Jawa

Badak Jawa hewan dengan nama latin Rhinoceros sondaicus juga di sebut badak sunda, badak sumbu, atau badak bercula satu kecil, adalah anggota famili Rhinocerotidae yang sudah sangat langka dan merupakan salah satu dari lima spesies badak yang masih hidup. Badak ini masih berhubungan dekat dengan badak India dan memiliki kulit yang menyerupai baju zirah dengan pola mosaic. Namun ukurannya lebih kecil dari badak india, ukuran badak jawa lwbih mirip dengan badak hitam dari genus Diceros, dengan panjang 3,1–3,2 m dan tinggi 1,4–1,7 m. Cula badak ini biasanya kurang dari 25 cm dan lebih kecil dari cula spesies badak lainnya. Hanya badak jantan dewasa yang memiliki cula, sedangkan bada betina tidak memiliki cula sama sekali.

Harimau Sumatra 

Harimau sumatra adalah populasi Panthera tigris sondaica yang mendiami pulau SumatraIndonesia dan satu-satunya anggota subspesies harimau sunda yang masih bertahan hidup hingga saat ini. Harimau ini termasuk dalam klasifikasi satwa kritis yang terancam punah (critically endangered) dalam daftar merah spesies terancam yang dirilis Lembaga Konservasi Dunia IUCN. Populasinya di alam liar diperkirakan antara 400-500 ekor, terutama hidup di Pegunungan Bukit Barisan jama sejarah taman-taman nasional di Sumatra jaman pra-sejarah. Uji genetik mutakhir telah mengungkapkan tanda-tanda genetik yang unik, yang menandakan bahwa subspesies ini mungkin berkembang menjadi spesies terpisah, bila berhasil lestari.

Penghancuran habitat merupakan ancaman terbesar terhadap populasi saat ini. Pembalakan tetap berlangsung bahkan di taman nasional yang seharusnya dilindungi. Tercatat 66 ekor harimau sumatra terbunuh antara tahun 1998 dan 2000.

Pada tahun 2017, Satuan Tugas Klasifikasi Kucing dari Cat Specialist Group merevisi taksonomi kucing sehingga populasi harimau yang hidup dan punah di Indonesia sekarang digolongkan sebagai P. t. sondaica.

Orangutan Sumatra 

Orangutan Sumatra atau Pongo abelii adalah spesies orangutan terlangka. Orangutan sumatra hidup dan endemik di Sumatra, salah satu pulai yang terletak di Indonesia. Tubuh mereka lebih kecil daripada orangutan kalimantan. Orangutan sumatra memiliki tinggi sekitar 4,6 kaki dan berat 200 pon. Hewan betina berukuran lebih kecil, dengan tinggi 3 kaki dan berat 100 pon.

Dibandingkan orangutan kalimantan, orangutan sumatra lebih suka makan buah-buahan dan terutama juga serangga. Buah yang disukai termasuk buah beringin dan nangka. Mereka juga makan telur burung dan vertebrata kecil. Orangutan sumatra lebih singkat dalam makan di batang dalam suatu pohon.

Elang Jawa 

Elang dengan nama latin Nisaetus bartels ini adalah salah satu spesies elang berukuran sedang dari keluarga Accipitridae dan genus Nisaetus yang endemik di Pulau Jawa. Satwa ini dianggap identik dengan makhluk mithologi hindu-budha yang populer di India, yaitu Garuda. Dan sejak 1992, burung ini ditetapkan sebagai maskot satwa langka Indonesia.

Elang yang bertubuh sedang sampai besar, langsing, dengan panjang tubuh antara 60–70 cm (dari ujung paruh hingga ujung ekor).

Sebaran elang ini terbatas di Pulau Jawa, dari ujung barat (Taman Nasional Ujung Kulon) hingga ujung timur di Semenanjung Blambangan Purwo. Namun penyebarannya kini terbatas di wilayah-wilayah dengan hutan primer dan di daerah perbukitan berhutan pada peralihan dataran rendah dengan pegunungan. Sebagian besar ditemukan di separuh belahan selatan Pulau Jawa. Agaknya burung ini hidup berspesialisasi pada wilayah berlereng.

Elang jawa menyukai ekosistem hutan hujan tropika yang selalu hijau, di dataran rendah maupun pada tempat-tempat yang lebih tinggi. Mulai dari wilayah dekat pantai seperti di Ujung Kulon dan Meru Betiri, sampai ke hutan-hutan pegunungan bawah dan atas hingga ketinggian 2.200 m dan kadang-kadang 3.000 mdpl.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *