Banyuwangi, 15 Juni 2024 – Kenaikan harga minyak goreng yang belum terkendali telah mempengaruhi pasar lokal di Banyuwangi. Pedagang di Pasar Banyuwangi mulai mengurangi stok minyak goreng mereka karena permintaan dari konsumen mengalami penurunan akibat harga yang melonjak.
Salah satu pedagang, Siti, mengungkapkan bahwa harga minyak goreng kemasan per liter telah mencapai 20 ribu rupiah, naik dari sebelumnya yang berada di kisaran 16 hingga 17 ribu rupiah. Sedangkan untuk kemasan 2 liter, harga mencapai 38 ribu rupiah dari sebelumnya 28 hingga 30 ribu rupiah. “Pembeli lebih memilih mencari yang lebih murah, sehingga jumlah pembeli berkurang. Saya tetap ambil stok tapi dalam jumlah yang lebih sedikit,” ujar Siti.
Suminten, Kabid Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Banyuwangi, menjelaskan bahwa kenaikan harga minyak goreng kemasan sebagian besar dipicu oleh adanya larangan penjualan minyak curah yang akan berlaku mulai 1 Januari 2022 mendatang. Larangan ini membuat minyak goreng kemasan juga ikut naik harganya.
Untuk mengatasi situasi ini dan menjaga stabilitas harga, pemerintah setempat akan menggelar pasar murah di lima lokasi berbeda selama beberapa hari ke depan. Pasar murah akan diselenggarakan di pasar Jajag, pasar Benculuk, lapangan Lugjag Rogojampi, TRH Gendoh, dan Pasar Banyuwangi. Pasar ini akan berlangsung mulai dari tanggal 29 November hingga 15 Desember, dengan pasar Banyuwangi sendiri diadakan pada tanggal 13 hingga 15 Desember.
“Kami mengadakan kegiatan pasar murah ini dalam rangka untuk stabilisasi persediaan dan mengurangi selisih harga yang tinggi,” jelas Suminten.
Langkah ini diharapkan dapat memberikan bantuan kepada masyarakat, terutama mereka yang ekonominya menengah ke bawah, dalam menghadapi kenaikan harga bahan pokok seperti minyak goreng. Pemerintah daerah berharap agar pasar murah ini dapat memberikan dampak positif dan membantu meredakan tekanan ekonomi di kalangan masyarakat.