BANYUWANGINET TV Berita KENTAL MANIS BUKAN PRODUK SUSU, JANGAN BERIKAN KE ANAK DIBAWAH USIA 5 TAHUN
Berita Binet News

KENTAL MANIS BUKAN PRODUK SUSU, JANGAN BERIKAN KE ANAK DIBAWAH USIA 5 TAHUN

Masalah stunting dan gizi buruk masih menjadi tantangan serius di Kabupaten Banyuwangi, di mana angka stunting berada di peringkat kedua tertinggi se-Jawa Timur setelah Sidoarjo. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah setempat perlu berperan aktif dalam menurunkan angka stunting di wilayah tersebut.

KENTAL MANIS BUKAN PRODUK SUSU, JANGAN BERIKAN KE ANAK DIBAWAH USIA 5 TAHUN

Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) bekerja sama dengan PP Muslimat NU melanjutkan program edukasi tentang gizi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Banyuwangi sebagai langkah antisipasi terhadap stunting dan gizi buruk, serta untuk memberikan pemahaman tentang dampak pemberian kental manis kepada balita.

Ketua Bidang Kesehatan PP Muslimat NU, Erna Yulia Sofihara, menjelaskan bahwa konsumsi kental manis secara berlebihan pada balita dapat berdampak negatif pada tumbuh kembang anak, sehingga menjadi salah satu pemicu terjadinya stunting.

Data dari Dinas Kesehatan Banyuwangi menunjukkan bahwa kasus stunting mengalami peningkatan dalam 2 tahun terakhir. Pada tahun 2019, tercatat sebanyak 8,1% atau 7.527 anak mengalami stunting, dan angka ini terus meningkat, mencapai 8,2% atau 7.909 anak pada tahun 2020, yang berusia kurang dari lima tahun. Kasus-kasus stunting dan gizi buruk tersebar di 25 kecamatan se-Banyuwangi.

Ketua Harian YAICI, Arif Hidayat, menyarankan agar tidak memberikan kental manis kepada balita sebagai langkah pencegahan.

Salah satu warga Banyuwangi yang tinggal di Kelurahan Kertosari, Martina, menyatakan bahwa setelah mendapatkan sosialisasi mengenai dampak kental manis, ia akan mengontrol konsumsi kental manis pada anaknya.

Melalui pendidikan gizi dan kesadaran akan bahaya konsumsi kental manis, diharapkan dapat membantu mengurangi kasus stunting dan gizi buruk di Banyuwangi, serta meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version